Dalam upaya meningkatkan pemahaman, pengalaman langsung, serta kecintaan terhadap kekayaan tanaman herbal Indonesia, HIMA Akupuntur UKDC mengadakan kegiatan studi ekskursi tanaman obat. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Akupuntur serta mahasiswa lintas jurusan seperti Program Studi Industri dan Program Stud Informatika, sebagai bentuk pembelajaran terpadu yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberi kesempatan kepada peserta untuk berinteraksi langsung dengan berbagai jenis tanaman herbal, mengenali karakteristiknya, serta memahami manfaatnya bagi kesehatan masyarakat.

Kegiatan studi ekskursi ini dilaksanakan pada Jumat, 3 Oktober 2025, berlokasi di UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu, yang merupakan salah satu pusat penelitian dan pengembangan tanaman obat di Indonesia. Program ini dirancang sebagai bentuk pembelajaran lapangan yang interaktif, sehingga mahasiswa dapat memperdalam teori sekaligus mengenali tanaman herbal secara nyata melalui pengalaman langsung di lapangan.

Acara ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa turun langsung ke lapangan, melihat bentuk, tekstur, serta mencium aroma khas berbagai tanaman herbal Indonesia. Melalui kegiatan tur keliling kebun tanaman obat, peserta diperkenalkan pada beragam jenis herbal lokal seperti pegagan, temulawak, dan violces. Kegiatan ini tidak hanya membuka wawasan peserta mengenai keanekaragaman hayati Nusantara, tetapi juga memperkuat pemahaman tentang manfaat herbal dalam menunjang kesehatan masyarakat.

Selain tur kebun, peserta mendapatkan materi mengenai pemanfaatan tanaman obat untuk penyakit tidak menular. Materi ini disampaikan langsung oleh tim dari Laboratorium Materia Medica, yang memberikan penjelasan ilmiah dan praktis tentang peran tanaman herbal sebagai alternatif dan pelengkap pengobatan modern. Informasi ini sangat relevan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat dan penggunaan bahan alami.

Acara kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan bubuk instan temulawak, yang memberikan pengalaman nyata kepada peserta dalam mengolah tanaman obat menjadi produk siap konsumsi. Dengan metode pembelajaran ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

“Studi ekskursi ini menjadi ajang bagi mahasiswa UKDC, khususnya Akupuntur, untuk dapat mengamati langsung bentuk herbal Indonesia, baik dari bentuk maupun baunya, sehingga dapat membedakan secara langsung herbal yang mirip seperti pegagan dan violces,” ujar Emyr Emanuel salah satu mahasiswa Akupuntur.

Kegiatan studi ekskursi tanaman obat ini menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa untuk belajar langsung dari alam dan memahami kekayaan hayati Indonesia yang memiliki potensi besar dalam dunia kesehatan. Melalui interaksi langsung dengan lingkungan, mahasiswa tidak hanya belajar mengenai manfaat tanaman herbal, tetapi juga diajak untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pelestarian alam.

Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian tanaman herbal, memperluas wawasan tentang pengobatan tradisional, serta mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan. Selain itu, kegiatan semacam ini juga menjadi sarana memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan lembaga riset, sehingga ilmu pengetahuan dapat diterapkan secara nyata dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.

(Stephanie Chrismandani)