Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Benedicamus Chante UKDC sukses menggelar acara Choral Sync 2025 yang berlangsung pada tanggal 2–4 Mei 2025 di Wisma Karmel OCD. Mengusung tema “Beyond The Choral Harmony”, kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota aktif PSM Benedicamus Chante dan dirancang sebagai program penguatan internal yang tidak hanya berfokus pada teknik vokal, tetapi juga pada pembentukan karakter, kebersamaan, dan semangat pelayanan dalam satu keluarga paduan suara.
Seluruh proses didampingi oleh Otniel Simangunsong, konduktor sekaligus pelatih utama Benedicamus Chante, serta Devina Setyawati selaku dosen pendamping. Keduanya memberikan pembekalan yang menyeluruh mulai dari teknik vokal, artikulasi, interpretasi lagu, hingga pembangunan nilai kekeluargaan antaranggota.
Kehadiran para alumni juga menjadi warna tersendiri dalam kegiatan ini. Deddy Febrianto, Ketua Ikatan Alumni UKDC, turut hadir untuk menyapa dan memberikan semangat kepada para peserta. Sejumlah alumni PSM Benedicamus Chante juga hadir sebagai bentuk dukungan dan cinta terhadap wadah yang telah membentuk mereka di masa studi. Interaksi antara alumni dan anggota aktif ini menjadi momen penuh kehangatan dan menyatukan lintas generasi dalam satu suara dan semangat yang sama.
Dalam sambutannya, Theresia Fifin selaku Ketua PSM Benedicamus Chante UKDC menyampaikan harapannya melalui pelaksanaan Choral Sync ini.
“Harapannya, melalui choral sync perdana ini, setiap personil Benedicamus Chante dapat terus bertumbuh bukan hanya dalam kemampuan bernyanyi, tetapi juga kebersamaan dan dinamika sebagai satu keluarga. Sebab, seindah apa pun nada yang tercipta, jika tidak disertai rasa memiliki satu sama lain, semuanya akan terasa hampa. Harmony is important, but the key lies in the synchronization between vulnerability, empathy, and community,” ungkap Fifin penuh refleksi.
Senada dengan itu, Ruth selaku Ketua Pelaksana juga menyampaikan pesan mendalam tentang makna kegiatan ini. Ia menekankan bahwa paduan suara bukan sekadar wadah musikal, tetapi juga ruang untuk bertumbuh secara pribadi dan sosial.

“Meski tiap suara memiliki karakteristik unik, justru perbedaan itulah yang menciptakan harmoni, begitu pula dengan kita. Tujuan kegiatan ini adalah membentuk kelompok yang solid dan saling mendukung, bukan hanya agar nyanyian kita indah di atas panggung, tetapi agar hati kita selaras dalam satu tujuan: memuliakan nama Tuhan lewat setiap lagu yang kita nyanyikan,” tutur Ruth.
Keberhasilan acara ini tentu tidak lepas dari kerja keras tim panitia yang sehati dan penuh semangat. Persiapan yang matang dan semangat kolaboratif antaranggota menciptakan atmosfer kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyentuh dan penuh makna.
Ruth menambahkan, “Saya berharap kita tidak hanya berkembang dalam bernyanyi, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih peduli, sabar, dan penuh kasih. Semoga setiap nada yang kita nyanyikan bukan hanya terdengar indah di telinga manusia, tetapi juga berkenan di hadapan Tuhan.”
Salah satu elemen kunci keberhasilan Choral Sync 2025 adalah kehadiran tim Atmanara yang berperan sebagai fasilitator, tim kreatif, serta pengelola dinamika kelompok. Mereka tidak hanya memberikan materi, tetapi juga turut menyusun alur kegiatan, membentuk kelompok diskusi, dan memberikan ide-ide inovatif agar acara ini mencapai tujuan utamanya: membentuk PSM Benedicamus Chante yang solid, kreatif, dan selaras secara spiritual maupun sosial.
Priscillia Putri Anjellicta