Dalam semangat mewujudkan perguruan tinggi yang berdaya guna dan hadir bagi masyarakat, tim dosen UKDC melakukan kegiatan penjajakan awal program pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di Paroki Santo Yusuf Blitar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 3 Oktober 2025 dan menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi strategis antara UKDC dan Paroki Santo Yusuf, khususnya dalam upaya mendukung pengembangan sosial, pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur bagi umat.
Penjajakan dimulai dengan pertemuan dan diskusi bersama pihak paroki yang berlangsung di aula Paroki St. Yusuf. Dalam kesempatan tersebut, tim UKDC yang hadir antara lain Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dekan Fakultas Ekonomi, dosen Program Studi Arsitektur, serta dosen dari Program Studi Manajemen.
Sementara dari pihak Paroki hadir Romo Iwan selaku Kepala Paroki, Ibu Septi sebagai Ketua WKRI, Bapak Beby selaku Kepala Sekolah SMAK Diponegoro Blitar, serta Kun-Kun sebagai Ketua OMK Paroki. Selain itu, umat dan pengurus Stasi Kampunganyar juga turut aktif berpartisipasi dalam proses penjajakan.
Diskusi terbuka ini menjadi ruang bersama untuk menggali kebutuhan umat dan menentukan bentuk kegiatan abdimas yang relevan. Dari hasil pembahasan, teridentifikasi beberapa kebutuhan prioritas, di antaranya perbaikan area parkir di Stasi Kampunganyar yang selama ini belum memadai. Fasilitas parkir ini sangat penting bagi umat, khususnya saat kegiatan ibadah dan perayaan besar berlangsung.
Setelah diskusi, tim UKDC melanjutkan kunjungan lapangan ke Stasi Kampunganyar yang terletak di lereng Gunung Kelud. Di lokasi ini, tim melakukan observasi langsung terhadap kondisi eksisting lahan parkir, berdialog dengan pengurus stasi, serta mendengarkan aspirasi umat. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk merumuskan konsep awal rencana abdimas, termasuk kemungkinan pengembangan pelatihan dan pendampingan kelompok kategorial paroki.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penjajakan ini diawali dengan koordinasi awal dan diskusi formal antara tim dosen Universitas Katolik Darma Cendika dan pihak Paroki Santo Yusuf Blitar. Melalui pertemuan ini, kedua belah pihak membahas peluang kerja sama dan merumuskan arah kegiatan abdimas yang dapat memberikan manfaat nyata bagi umat.

Selanjutnya, tim melakukan inventarisasi kebutuhan masyarakat dengan mendengarkan secara langsung masukan dari WKRI, OMK, serta pihak sekolah Katolik setempat. Proses ini membantu tim memperoleh gambaran menyeluruh mengenai berbagai kebutuhan umat, baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, maupun infrastruktur.
Setelah itu, dilakukan identifikasi prioritas program abdimas, di mana salah satu kebutuhan mendesak yang muncul adalah perbaikan area parkir di Stasi Kampunganyar, serta rencana pelatihan dan pendampingan bagi kelompok kategorial paroki.
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih konkret, tim dosen UKDC kemudian melaksanakan kunjungan dan pengukuran lapangan ke Stasi Kampunganyar. Di lokasi tersebut, tim meninjau kondisi eksisting lahan parkir dan berdialog langsung dengan umat serta pengurus stasi.
Langkah terakhir dalam penjajakan ini adalah perumusan awal rencana tindak lanjut, yang mencakup penyusunan proposal kegiatan abdimas serta pembagian peran para dosen sesuai bidang keahlian masing-masing. Hasil perumusan ini akan menjadi dasar pelaksanaan program abdimas UKDC yang relevan dengan kebutuhan masyarakat paroki.
Melalui kegiatan penjajakan ini, UKDC menunjukkan komitmennya sebagai Teaching University yang tidak hanya fokus pada dunia akademik, tetapi juga pada transformasi sosial nyata. Kolaborasi antara UKDC dan Paroki St. Yusuf Blitar diharapkan mampu menghadirkan program abdimas yang tepat sasaran, bermanfaat, dan berkelanjutan bagi umat.
Langkah awal ini menjadi fondasi penting untuk membangun sinergi yang lebih luas antara perguruan tinggi dan masyarakat, demi menciptakan perubahan positif dan memperkuat kehidupan bersama di lingkungan paroki.
(Stephanie Chrisandani)