Surabaya, 14 April 2025 — Semangat kebangkitan dan harapan baru mewarnai perayaan Paskah bersama sivitas akademika UKDC. Acara yang diselenggarakan di Aula Serbaguna UKDC ini menjadi momen penting untuk mempererat kebersamaan antara dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan seluruh elemen kampus dalam suasana yang penuh makna dan sukacita.
Dengan tema “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Kekeluargaan”, perayaan Paskah tahun ini tidak hanya menjadi peringatan atas kebangkitan Kristus, tetapi juga sebagai refleksi mendalam bagi seluruh sivitas akademika untuk terus membawa semangat pelayanan, kasih, dan solidaritas dalam kehidupan kampus dan masyarakat.
Perayaan dipimpin oleh Rektor UKDC, Romo Adrian Adiredjo, dan Romo Fransiskus Xaverius Gunawan selaku Kepala Campus Ministry UKDC. Dalam homilinya, Romo Gunawan menekankan bahwa pusat dari kehidupan adalah cinta kasih, dan cinta kasih sejati hanya mungkin ketika seseorang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.
Ia menyampaikan, “Ketika kita mau bertemu dengan cinta kasih, turutilah perkataan Tuhan, karena Tuhan adalah sumber cinta kasih. Mencintai Tuhan adalah kehidupan itu sendiri. Tanpa mencintai Tuhan, mustahil kita bisa mencintai dengan tulus.”

Selain itu, Romo Gunawan juga memberikan apresiasi atas kualitas mahasiswa UKDC yang telah banyak menorehkan prestasi, termasuk yang telah melanjutkan studi atau berkiprah di luar negeri. Hal ini, menurutnya, menjadi daya tarik tersendiri dalam membangun potensi mahasiswa baru.
“Mahasiswa-mahasiswi terbsebut dapat membawa potensi mahasiswa baru, untuk itu harus dipertahankan kualitas yang sudah terbangun,” ungkap Romo Gunawan.
Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan penuh khidmat dan diakhiri dengan tertib. Perayaan Paskah 2025 di UKDC menjadi bukti nyata bahwa sebuah komunitas akademik tidak hanya dibangun melalui ilmu dan prestasi, tetapi juga melalui nilai-nilai rohani yang membentuk karakter dan hati. Dengan semangat kebangkitan, sivitas akademika UKDC kembali dipanggil untuk menjadi terang dan harapan bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitarnya.
Stephanie Chrismandani