Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) kembali menggelar Penghargaan Jamban Terbaik Surabaya tahun 2025, sebuah ajang tahunan yang telah memasuki penyelenggaraan ke-6 dan konsisten menjadi wujud nyata komitmen UKDC dalam meningkatkan kualitas sanitasi publik di Kota Surabaya. Tahun ini, kegiatan tersebut mengusung tema “Sanitation in a Changing World”, sebuah ajakan untuk melihat isu sanitasi sebagai tantangan global yang terus berkembang di tengah perubahan iklim, pertumbuhan kota, dan dinamika sosial masyarakat.
Tema ini menegaskan bahwa kualitas sanitasi, akses air bersih, pengelolaan air limbah, serta kebersihan toilet dan lingkungan merupakan aspek penting yang berperan langsung dalam mendukung kesehatan masyarakat, kualitas hidup, serta keberlanjutan lingkungan di masa depan.
Sebagai kampus Katolik dengan visi unggul, UKDC memandang bahwa institusi pendidikan memiliki tanggung jawab sosial yang besar, tidak hanya dalam pengembangan akademik tetapi juga dalam kontribusi terhadap isu kemanusiaan dan keberlanjutan. Melalui kegiatan penghargaan ini, UKDC menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan sanitasi yang layak serta sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG) 6 yang menekankan pentingnya akses air bersih dan sanitasi layak untuk semua. Kegiatan ini juga berperan sebagai sarana edukasi masyarakat dalam memahami pentingnya kebersihan lingkungan dan pengelolaan sanitasi yang baik di ruang publik.
Acara penghargaan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Jamban Sedunia pada 19 November 2025 dan diprakarsai oleh Pusat Studi Pengembangan Berkelanjutan Fakultas Teknik UKDC. Kegiatan ini berlangsung meriah dan mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Wakil Rektor I UKDC, Kepala Bappeda Surabaya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, serta Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag). Kehadiran para pemimpin dan tamu undangan ini menunjukkan bahwa masalah sanitasi merupakan bagian penting dari pembangunan kota yang sehat dan berkelanjutan.
Pada tahun keenam penyelenggaraannya, UKDC memfokuskan penilaian pada Sentra Wisata Kuliner (SWK) sebagai kawasan publik yang setiap hari dikunjungi banyak masyarakat. Sanitasi di SWK menjadi perhatian penting karena menentukan kenyamanan pengunjung, kesehatan lingkungan, serta citra kota. Dengan menjadikan SWK sebagai fokus penilaian, UKDC ingin memberikan apresiasi kepada pengelola yang telah berkomitmen menjaga kebersihan toilet umum, mengelola air limbah dengan baik, serta menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan higienis.
Jamban umum di ruang publik tidak sekadar menjadi fasilitas pendukung, tetapi juga cerminan kualitas pengelolaan suatu kawasan. Jamban yang bersih menunjukkan perhatian pengelola terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat, sementara sanitasi yang buruk dapat berdampak pada penyebaran penyakit dan menurunkan kualitas layanan.

Untuk memperkaya wawasan peserta, UKDC menghadirkan dua narasumber ahli yang membahas isu-isu penting terkait sanitasi. Eddy Setiadi Soedjono, pakar air minum dan sanitasi lingkungan, menyampaikan berbagai tantangan dalam pengelolaan air serta permasalahan sanitasi yang sering muncul di area publik. Sementara itu, Rivan Virlando Suryadinata, pakar gizi dan kesehatan masyarakat, menekankan pentingnya kebersihan jamban dalam mencegah penyakit menular serta menjaga kenyamanan dan kesehatan pengunjung, khususnya di kawasan yang padat aktivitas seperti SWK.
“Kebersihan jamban bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi garis pertahanan pertama dalam mencegah penyakit menular. Di kawasan padat aktivitas seperti Sentra Wisata Kuliner, sanitasi yang baik menjadi kunci untuk menjaga kesehatan pengunjung dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua,” ujarnya.
Setelah melalui proses penilaian yang menyeluruh dan objektif, UKDC menetapkan enam Sentra Wisata Kuliner sebagai penerima Penghargaan Jamban Terbaik Surabaya 2025, yaitu SWK Taman Bungkul, SWK Indrapura, SWK Terminal Kasuari, SWK Convention Hall, SWK Deles, dan SWK Wiyung. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar para pengelola fasilitas publik terus meningkatkan kualitas sarana sanitasi demi menciptakan lingkungan kota yang lebih sehat, nyaman, dan berkelanjutan.
Dengan penyelenggaraan yang telah berlangsung selama enam tahun berturut-turut, UKDC berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk peduli dan mengambil peran aktif dalam peningkatan sanitasi publik. Melalui program ini, UKDC sekali lagi menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pencapaian SDG 6 sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial institusi pendidikan terhadap masyarakat.
(Stephanie Chrismandani)